Pembangunan Kolam Renang Perlu Perhitungan Teknis yang Matang
Pembangunan kolam renang memerlukan perhitungan teknis yang matang agar dapat berfungsi dengan baik dan aman digunakan dalam jangka panjang. Berbeda dengan elemen bangunan lain, kolam renang melibatkan sistem struktur dan teknis yang saling berkaitan, sehingga kesalahan kecil pada tahap perencanaan dapat berdampak besar di kemudian hari.
Dalam praktiknya, kolam renang sering dipandang sebagai fasilitas tambahan yang fokus pada tampilan dan kenyamanan. Padahal, di balik tampilan tersebut terdapat berbagai aspek teknis yang harus diperhitungkan secara detail, mulai dari struktur, sistem sirkulasi air, hingga pengaruh lingkungan sekitar.
Di lapangan, tidak sedikit proyek kolam renang yang mengalami kendala karena perhitungan teknis dilakukan secara terbatas. Masalah seperti kebocoran, kualitas air yang sulit dikontrol, hingga biaya perawatan yang tinggi sering kali berawal dari perencanaan teknis yang kurang matang.
Menurut praktisi desain dan konstruksi dari Casanova Jaya Design, perhitungan teknis merupakan fondasi utama dalam pembangunan kolam renang.
“Kolam renang itu bukan hanya soal bentuk dan ukuran. Ada banyak perhitungan teknis yang harus tepat sejak awal,” ujar Singgih, perwakilan dari Casanova Jaya Design.
Ia menjelaskan bahwa perhitungan teknis mencakup kondisi tanah, struktur penahan air, serta sistem instalasi pendukung. Setiap aspek tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap keamanan dan ketahanan kolam renang.
Di lapangan, Singgih menyebutkan bahwa salah satu kesalahan umum adalah mengabaikan analisis kondisi tanah. Tanah yang memiliki karakteristik tertentu membutuhkan pendekatan struktur yang berbeda agar kolam tetap stabil dan tidak mengalami pergeseran atau kebocoran.
“Struktur kolam harus benar-benar menyesuaikan kondisi tanah. Kalau tidak, risiko kerusakan akan lebih besar,” lanjutnya.
Selain struktur, sistem sirkulasi dan filtrasi air juga membutuhkan perhitungan teknis yang akurat. Sistem yang tidak sesuai kapasitas kolam dapat membuat kualitas air sulit dijaga dan meningkatkan beban perawatan.
Menurut Casanova Jaya Design, perhitungan sistem teknis yang tepat justru membantu menjaga efisiensi operasional kolam renang. Dengan sistem yang sesuai, kolam akan lebih mudah dirawat dan nyaman digunakan.
“Kalau sistemnya tepat, kolam renang akan lebih stabil dan tidak memerlukan penyesuaian berulang,” kata Singgih.
Di Jawa Tengah, pembangunan kolam renang semakin banyak dilakukan untuk hunian pribadi, penginapan, hingga fasilitas umum. Peningkatan jumlah proyek ini membuat kebutuhan akan perhitungan teknis yang matang menjadi semakin penting.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah kurangnya perhitungan terhadap beban air dan tekanan yang ditimbulkan. Air memiliki berat yang signifikan, sehingga struktur kolam harus dirancang untuk menahan tekanan tersebut secara aman.
Singgih menekankan bahwa perhitungan teknis tidak hanya berpengaruh pada keamanan, tetapi juga pada umur pakai kolam renang. Kolam yang dirancang dengan perhitungan yang tepat cenderung lebih awet dan minim masalah.
“Perhitungan teknis itu menentukan apakah kolam renang bisa bertahan lama atau tidak,” ujarnya.
Selain aspek teknis, perhitungan juga perlu mempertimbangkan integrasi kolam dengan bangunan dan lingkungan sekitar. Penempatan kolam yang tidak tepat dapat memengaruhi struktur bangunan utama atau sistem drainase.
Dalam beberapa proyek, kolam renang yang dibangun tanpa perhitungan teknis menyeluruh justru memerlukan perbaikan besar dalam waktu singkat. Hal ini tentu menambah biaya dan mengurangi kenyamanan pengguna.
Sebagai konsultan yang menangani berbagai proyek kolam renang, Casanova Jaya Design menilai bahwa perhitungan teknis seharusnya menjadi prioritas utama, bukan sekadar formalitas.
“Perhitungan teknis yang matang akan meminimalkan risiko dan membuat kolam renang lebih aman serta nyaman,” ujar Singgih.
Informasi mengenai pendekatan perencanaan dan pembangunan fasilitas dapat diakses melalui Casanova Jaya Design, yang memuat berbagai referensi terkait proses desain dan konstruksi bangunan.
Ke depan, pembangunan kolam renang diperkirakan akan terus meningkat seiring kebutuhan fasilitas rekreasi dan kenyamanan hunian. Namun, tantangan utama tetap berada pada bagaimana perhitungan teknis diterapkan secara konsisten.
Singgih menegaskan bahwa kualitas kolam renang sangat ditentukan oleh ketepatan perhitungan sejak awal.
“Kalau perhitungannya benar, kolam renang akan lebih aman, mudah dirawat, dan tahan lama,” katanya.
Dalam proses pembangunan fasilitas air, pemanfaatan layanan proyek kolam renang dinilai dapat membantu memastikan setiap aspek teknis direncanakan dan dilaksanakan sesuai kebutuhan serta kondisi lokasi.

